Mari mengenal istilah “Mahasiswa Kupu-kupu dan Kura-kura”

Bismillahirahmanirrohim.
Assalamualaikum wr.wb. Akang, Teteh dan rekan-rekan semua.
Perkenalan dulu sabi kali yaa hehehe. Izin memperkenalkan diri, namaku Rifqi Maissan Baihaqi, biasa dipanggil iqi atau rifqi. Btw, Aku angkatan 2020 (buset udah punya adik dua angkatan aja gw). Aku sekarang sedang aktif bergiat di Kabinet Saturasi HIMA BK FIP UPI 2022 dibantu dengan para Saturasians (sebutan untuk rekan-rekan Kabinet Saturasi) yang kece dan hebat. Hari ini aku dikasih kesempatan sama ijulpani (sebutan buat Zulfani Kabid Kominfo 2022) untuk membagikan tulisan di situs ini. Disini sebenernya aku akan berbagi cerita dan berbagi pemahaman saja mengenai judul yang aku bawa. Mahasiswa kupu-kupu dan kura-kura yang akrab terdengar di telinga mahasiswa. Lalu, apa sih mahasiswa kupu-kupu dan kura-kura ini? Lebih baik jadi mahasiswa kupu-kupu atau kura-kura ya?? Mari kita bahas satu per satu.
Istilah mahasiswa kupu-kupu dan kura-kura aku dengar dari zaman masih SMA dulu, yaa kisaran kelas 12 di masa lagi pusing-pusingnya mikir mau kuliah dimana. Dulu, aku baca itu kalo ngga salah di salah satu platform media sosial berwarna biru bergambar burung. Setelah membaca tulisan tersebut, aku baru tau bahwa mahasiswa kupu-kupu dan kura-kura itu merupakan singkatan dari kuliah pulang-kuliah pulang (kupu-kupu) dan kuliah rapat-kuliah rapat (kura-kura). Istilah tersebut awalnya kupikir hanya candaan belaka, setelah memasuki masa kuliah aku baru tau bahwa itu pilihan. Muncul pertanyaan, Tapi kan kalo misalnya itu pilihan, kenapa kita bisa melakukan dua-duanya? Ayo kita bahas juga.
Mahasiswa kupu-kupu yaitu mahasiswa yang tidak ikut organisasi, kepanitiaan dan kehidupan kampusnya hanya kuliah lalu pulang. Apakah salah menjadi mahasiswa kupu-kupu? Tentu tidak. Dari beberapa orang yang aku tanya mengenai alasan mereka menjadi mahasiswa kupu-kupu, mereka memiliki alasan yang sangat beragam. Orang pertama kita sebut A. A beralasan kenapa dia menjadi mahasiswa kupu-kupu karena dia berpikir bahwa kuliah aja udah cape dan bikin keteteran, apalagi kalo ikut organisasi, UKM, kepanitiaan dan lain-lain, ‘’meren teu maot mun urang ngilu nu kitu, mending nonton anime dan drakor. Btw Ki, maneh keur nonton anime naon?’’ Katanya seraya bertanya. Orang selanjutnya kita sebut B. B beralasan untuk menjadi mahasiswa kupu-kupu karena dia bekerja freelance dan lebih memilih aktif bergiat dalam mencari uang dibanding mengikuti kegiatan-kegiatan kemahasiswaan. Saat aku tanya, dia berkata “menjadi mahasiswa organisasi itu pilihan, nyari duit mah kewajiban. No fulus no party boss” ujarnya sambil tertawa. Meskipun aku tau candaannya garing, tapi aku tetap tertawa karena aku pikir dia sudah memikirkan jokes itu sejak lama. Alasan A dan B tidak ada yang salah, karena mereka mempunyai rasionalisasinya sendiri. Mereka memiliki kegiatan dan juga kepentingan yang menurut mereka lebih penting serta dapat menyenangkan diri mereka. Menjadi mahasiswa kupu-kupu juga pasti memiliki keuntungan diantaranya yaitu memiliki waktu luang yang banyak, bisa menyalurkan hobi dll. Namun, menjadi mahasiswa kupu-kupu juga pasti ada kekurangannya. Kekurangannya yaitu, kurang memahami dinamika organisasi yang tentunya harus diketahui ketika bekerja nanti, kurang memiliki pemahaman mengenai hal-hal yang perlu dilakukan ketika bekerja sama khususnya didalam kepanitiaan dan lainnya.
Mahasiswa kura-kura atau mahasiswa kuliah rapat-kuliah rapat yaitu mahasiswa yang kerjaannya abis kuliah pasti rapat terus. Rapatnya juga beragam, ada yang rapat kepanitiaan, organisasi, proker dan lainnya. Biasanya mahasiswa kura-kura ini anak organisasi dan UKM. Beberapa orang aku coba tanya mengenai alasan mereka menjadi mahasiswa kura-kura. Kita sebut orang pertama yang aku tanya yaitu C. Ketika aku tanya C mengenai alasan dia menjadi mahasiswa kura-kura, dia beralasan “menjadi mahasiswa yang selalu menyibukkan diri di organisasi tidak salah dan tidak mudah, banyak hal yang aku dapat dari organisasi dan tentunya aku jadi lebih banyak mempunyai pengalaman dan relasi. Lumayan untuk mahasiswa yang sebelumnya kurang memiliki pengalaman organisasi karena saat menjadi mahasiswa, banyak ukm dan organisasi yang bisa mengembangkan kualitas dan pribadi diri kita”. Lalu setelah itu, aku coba bertanya kepada orang selanjutnya yaitu D. Ketika aku tanya, D menjawab “ pengalaman organisasi di kuliah itu sekali seumur hidup. Ketika kita tidak terjun dan turun langsung, kita tidak akan mengalami lagi di kemudian hari pun juga pengalaman, skill dan juga relasi yang sangat kuat jika bergabung dengan organisasi. Selain itu juga ketika sebelum masuk himpunan aku ngga puunya teman, setelah masuk himpunan aku jadi punya banyak teman baik itu di jurusanku sendiri maupun di jurusan lain.”

 

Menjadi mahasiswa kura-kura ini pun memiliki banyak sekali manfaat, mulai dari pengalaman, skill, relasi serta banyak hal lagi yang akan didapatkan. Menjadi mahasiswa kura-kura juga dapat menambah ”hiasan” di CV kita nanti juga. Jadi, banyak sekali manfaat yang didapatkan. Namun, kekurangannya pun tentu ada juga seperti waktu yang tersita karena harus meluangkan waktu, tenaga serta pikiran yang harus dikeluarkan juga mungkin materi yang akan lebih dikeluarkan (kalo misalnya pas rapat dan berkegiatan jajan terus).
Tentunya, menjadi mahasiswa kupu-kupu dan kura-kura itu pilihan. Hal yang ingin aku sampaikan disini yaitu tekuni hal yang menurut teman-teman semua dapat bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain. Menjadi mahasiswa kupu-kupu tidak salah dan menjadi mahasiswa kura-kura pun tidak salah. Semuanya tergantung pilihan. Perlu diingat, apa yang kita lakukan hari ini dan pilihan yang akan kita tuju merupakan pengalaman yang akan kita kenang dan akan kita rasakan manfaatnya dikemudian hari. Ingat juga bahwa kesempatan tidak datang dua kali. Maka dari itu, ketika ada kesempatan ada baiknya untuk memaksimalkan hal tersebut.

 

Kalo ditanya, aku anak kupu-kupu atau kura-kura? Sudah jelas sekali aku kura-kura banget wkwk. Menurutku, pengalaman menjadi seseorang yang aktif di organisasi dapat menjadi sebuah bekal untuk menjadi organisatoris serta pengalaman di himpunan kali ini hanya datang sekali seumur hidup. Tahun depan aku udah ngga bisa lagi ikut himpunan dan pengalaman-pengalaman yang aku dapatkan hari ini pun dapat membantu banyak orang dikemudian hari. Banyak hal yang aku dapatkan di organisasi dan banyak juga manfaat yang aku dapat ketika menjadi seseorang yang aktif organisasi. Aku mendapatkan banyak pengalaman, keseruan, serta tekanan yang bersifat membangun dan menjadi dasar agar lebih kuat kedepannya. Aku pun sekarang memiliki banyak sekali teman baik di lingkup jurusan, fakultas bahkan di universitas.

 

Sekian saja tulisan yang aku ketik di malam hari yang hujan ini, semoga bermanfaat dan memberi pandangan yang baik untuk semuanya. Aku sangat berterima kasih kepada para pembaca yang sudah membaca sampai akhir. Aku sangat senang membantu teman-teman pembaca. Bilamana ada hal yang ingin ditanyakan serta didiskusikan bisa mengunjungi profil instagram @Baihaqi27_ serta cari saja kontak nomor ku wkwk. Ingat teman-teman semua, pengalaman dan kesempatan tidak datang berkali-kali, ketika ada kesempatan untuk mengembangkan diri, maka lakukanlah jika tak ingin menyesal dikemudian hari. Selamat berproses dan menjalani hari-hari penuh makna. Semoga sehat selalu dan dapat berjumpa dilain waktu.
Wassalamualaikum Wr.Wb.

08.09 Karya Tulis, Pengalaman Organisasi, Pengalaman Pribadi 0

Post details

Leave a Reply

Social