Menjadi Mahasiswa Berprestasi: Hasil Sebuah Perjalanan Mengambil Peran dalam Kebermanfaatan.

Hallo perkenalkan nama saya Ferry Gunawan dan akrab di panggil Ferry di kehidupan sehari-hari. Di tahun 2020 ini saya dianugrahi dengan predikat sebagai mahasiswa berprestasi  prodi Bimbingan dan konseling 2020. Penghargaan ini diberikan kepada mahasiswa yang berprestasi baik di bidang organisasi, akademik, maupun dalam kompetisi atau perlombaan. Sebuah hasil dari perjalanan panjang selama di dunia perkuliahan, capaian yang tak mungkin terlupakan dan dorongan untuk menjadi lebih baik di setiap kesempatan. Pada kesempatan kali ini saya akan menceritakan kepada teman-teman.

Kisah ini berawal di akhir bulan agustus, tepatnya di pagelaran Masa orientasi dan kuliah umum mahasiswa UPI atau yang akrab dikenal dengan MOKAKU, salah satu kegiatan di pra perkuliahan yang memberikan dampak besar bagi hidup saya. Di pagi hari saya dan teman lain mendengarkan orasi-orasi dari kakak tingkat mengenai “menjadi mahasiswa”. oraasi-orasi tersebut bak makanan yang bergizi untuk saya lahap. Oarasi tersebut menjelma menjadi energi positif yang merasuk dan menjadi bekal dalam menjalani perkuliahan. “saya harus mengambil peran” adalah sebuah kata yang menginterpretasikan dari orasi yang disampaikan. “saya harus berusaja menjadi mahasiswa yang aktif di kelas maupun di luar kelas, menjadi mahasiswa yang bermanfaat bagi diri saya dan orang lain” itulah kata-kata yang saya ucapkan pada diri saya kala itu. Mungkin terdengar berlebihan dan sangat ambis, namun saya teringat apa yang dikatakan Bung Karno, “Gantungkan cita-cita mu setinggi langitBermimpilah setinggi langit. Jika engkau jatuh, engkau akan jatuh di antara bintang-bintang”. Mulai dari sanalah harapan dan tujuan saya gantungkan, yang kemudian menjadi acuan dan pacuan dalam menjalani kehidupan sebagai mahasiswa, karena saya tak ingin masa menjadi mahasiswa berlalu begitu saja tanpa meninggalkan kesan dan roman yang luar biasa.

Mulai dari waktu itu hari-hari saya sebagai mahasiswa saya jalani. Berbagai kegiatan saya  ikuti, mulai dari tingkat jurusan, universitas bahkan luar universitas saya ikuti. Kegiatan yang berupa organisasi, perlombaan, pengabdian pada masyrakat, seminar dan berbagai latihan di bidang yang saya sukai juga diikuti.

“Lalu apakah semua kegiatan saya ikuti?”. Tentu tidak, ada banyak kegiatan juga yang saya tidak ikuti. Saya mengikuti kegiatan yang saya sukai dan sekiranya dapat meningkatkan kompetensi dan kapasitas diri saya baik itu berupa softskill maupun hardskill. Baik memang mengikuti semua kegiatan yang ada, tapi perlu diingat juga untuk mengikuti banyak kegiatan kita juga memerlukan waktu, maka saya pilih kegiatan-kegiatan yang dapat bermanfaat untuk mengembangkan kapasitas diri serta merupakan passion dan tentunya saya senangi.

Semua kegiatan baik itu perlombaan, akademik, dan organisasi tidak serta merta dapat dilalui dengan mulus dan lancar. Terlebih saya juga tak hanya menjadi sebagai mahasiswa biasa, tapi jua merupakan santri di Daarut Tuahid. Banyaknya kegiatan tak jarang membuat beberapa kegiatan yang terjadi secara berkala berbenturan.

“Lalu bagaiamana cara melewatinya?”

Jawabannya adalah dengan membuat manajemen dari berbagai kegiatan yang kita miliki. Dalam hal ini kita harus benar-benar mengatur otak dan pikiran kita supaya kita dapat optimal dalam menjalankan semua kagiatan. Mengenai manajemen dalam melaksanakan kegiatan maka yang harus dilakukan adalah bagaimana kita mengatur semua kegiatan yang akan terbagi menjadi dua, yaitu skala prioritas dan manajemen waktu. Salah satu ulama berkata, “kewajiban yang kita miliki banyak tapi waktu yang kita miliki sedikit, maka buatlah prioritas amal”.

Mengatur skala prioritas biasanya dilakukan dengan mengurutkan kegiatan berdasarkan kepentingan serta urgensi dari kegiatan tersebut. untuk hal ini saya menambahkan tips dengan melihat seberapa vitalnya posisi saya dalam lingkungan atau kegiatan tersebut. Keputusan diambil dengan memperkirakan dampak yang terjadi apabila kegiatan tersebut saya hadiri atau tinggalkan. Kemudian yang tak kalah penting adalah manajemen waktu. Manajemen waktu yang saya gunakan adalah dengan menuntaskan satu kegiatan terlebih dahulu dan tidak mengerjakannya setengah-setengah. Hal ini tentu didasari dengan skala prioritas tugas dari kegiatan tadi, sehingga tugas dan kewajiban kita perlahan selesai dan dapat segera melanjutkan ke kegiatan selanjutnya. Salah satu ayat yang menjadi acuan saya dalam manajemen waktu adalah surah Ali-insirah ayat 7, yang berunyi:

فَانۡصَبۡۙ فَرَغۡتَ فَاِذَا

“Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain)”.

Semua kegiatan yang dilalui tentunya menghasilkan banyak manfaat serta pengalaman yang tak ternilai, perasaan suka dan duka silih berganti. Suka karena mendapatkan berbagai penghargaan, memenangkan perlombaan, ilmu baru dan relasi, serta perasaan duka karena tak jarang kalah dalam perlombaan, lelah mengikuti padatnya segala rutinitas yang tak jarang menguras tenaga perasaaan dan pikiran.

Salah satu titik puncak dari perjalanan saya adalah ketika saya diundang untuk hadir menghadap dosen pembimbing kemahasiswaan. Awalnya Sempat bertanya-tanya ada apa gerangan saya dipanggil untuk menghadap beliau? Sampai pada akhirnya ternyata salah satu teman saya yang bernama Azmi diundang, dan ternyata tujuan kami diundang adalah diwawancari untuk mahasiswa berprestasi prodi BK 2020 yang kemudian akan mewakili prodi ke tingkat fakultas untuk melaksanakan seleksi mahasiswa berprestasi tingkat fakultas. Kami berdua diambil berdasarkan keaktifan dalam perkuliahan, organisasi serta pencapaian di bidang non-akademik. Waktu berlalu, hingga  pada akhirnya saya dipilih menjadi mahasiswa berprestasi BK tahun 2020 bersama kang Ridwan yang merupakan kakak tingkat saya. Rasa senang, bersyukur, haru sekaligus bangga terhadap pencapaian yang telah saya raih.

Waktu berlalu, sampai pada saat saya mengikuti pelatihan serta karantina  di tingkat fakultas. Disana saya bertemu dengan orang-orang hebat yang merupakan mahasiswa berprestrasi dari tiap-tiap jurusan. Sebuah kebanggan tersendiri bagi saya dapat duduk sejajar dengan orang-orang hebat. Disana kami diajarkan mengenai berbagai, mulai dari memiliki kepribadian yang baik, kebahasaan, dan yang paling utama adalah mengenai kepenulisan KTI atau karya tulis ilmiah. Diakhir karantina KTI yang telah kami buat di presentasikan menggunakan bahasa yang kita kuasai, terlebih bahasa inggris. Saya mempresentasikan hadil KTI saya dengan menggunakan bahasa ingris dan arab, kedua bahasa tersebut saya kuasai berkat saat SMP dan SMA belajar di Boarding school yang kesehariannya menggunakan bahasa tersebut. Hingga dua minggu kemudian pengumuman untuk mahasiswa berprestasi FIP dilaksanakan, dan belum rezeki saya karena yang terpilih adalah perwakilan dari jurusan lain. Meski demikian kesempatan masih terbuka lebar untuk tahun 2021 yang merupakan kesempatan terakhir bagi saya.

mapres

Menjadi mahasiswa berprestasi menurut saya bukan adalah tujuan utama, tetapi merupakan hadiah atau bonus dari kita mensyukuri anugrah akal dan pikiran yang telah Allah berikan, dan kemudian anugrah tersebut kita pergunakan dengan sebaik-baiknya dalam mengambil peran di berbagai bidang demi kebermanfaatan baik bagi diri kita sendiri maupun orang lain. Sesuai dengan sabda nabi. “bahwa sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain”.

Berbicara mengenai menjadi mahasiswa berprestasi, maka akan teringat suatu kata-kata mutiara yang berbunyi. “ketika belajar adalah ibadah, maka berprestasi adalah dakwah”. Itu kata-kata dan pegangan saya setelah terpilih menjadi mahasiswa berprestasi. Kesempatan menjadi mahasiswa berprestas Bimbingan dan konseling 2020 juga menjadi kesempatan untuk memotivasi dan juga mengajak orang lain supaya dapat berlomba-lomba dalam kebaikan.

Jadi, bagaimana perasaanmu setelah membaca kisah saya? tertarik menjadi mahasiswa berprestasi? Dimanapun kita berada, teruslah menjadi orang yang bermanfaat.

Jazakumullah kahir katsir

26.07 Pengalaman Kuliah 1

Post details

One Response to “Menjadi Mahasiswa Berprestasi: Hasil Sebuah Perjalanan Mengambil Peran dalam Kebermanfaatan.”

  1. chayra says:

    ⁣informasi yang bagus, ada artikel dari universitas airlangga yang juga akan memberikan informasi loh buat kalian… berikut link tautannya https://www.unair.ac.id/2022/06/13/mengenal-salsabila-mahasiswa-d3-perpajakan-yang-menjadi-mawapres-unair-2022/

Leave a Reply

Social